Bakteri Tumbuh Subur di Bawah Gletser Antartika

Nuansa Polnes/WASHINGTON - Belum banyak orang yang tahu bahwa di bawah lapisan es di Antartika terdapat ekosistem tua yang ditinggali oleh organisme yang hidup jutaan tahun lamanya.

Organisme yang hidup di ekosistem tersebut adalah jenis bakteri yang hidup jutaan tahun lamanya dalam air asin yang sangat dingin, tanpa cahaya matahari dan oksigen.

"Ekosistem ini lama terisolasi dalam kondisi yang sangat ekstrem. Hal tersebut mengakibatkan bakteri mampu bertahan hidup di dalam es bahkan sangat mungkin bagi bakteri ini untuk hidup pada kondisi seperti di luar angkasa," ujar Professor John Priscu dari Montana State University (AFP, Jumat, 17/4/2009).

Kolam es tempat hidup bakteri ini terperangkap di bawah Taylor Glacier dekat dengan danau beku bernama Lake Bonney di sebelah timur Antartika. Suhunya mencapai 14 derajat fahrenheit atau setara dengan negatif 10 derajat celcius. Namun yang sungguh menarik, ekosistem ini tidak turut membeku karena kadar garamnya sangat tinggi, bahkan melebihi kadar garam air laut.

Dalam riset ini peneliti memanfaatkan biogeochemistry, microbiology dan teknik molecular biology untuk menentukan bagaimana ekosistem bakteri tersebut dapat bertahan hidup tanpa bantuan fotosintesis.

Para ilmuwan menemukan bakteri ini ketika mereka menginvestigasi Blood Falls, yaitu air terjun berwarna kemerahan yang jatuh dari Taylor Glacier.Bakteri yang paling banyak ditemukan pada ekosistem ini adalah jenis Thiomicrospira arctica.

Kolam es tempat bakteri tersebut diperkirakan memiliki lebar kurang dari tiga mil (4,8 km). Para ahli menduga kolam es ini merupakan makhluk laut tua yang tersisa. Organisme ini hidup sekira 1,5 juta tahun lalu ketika Taylor Glacier tergantikan oleh Lake Bonney.

� (srn)

kikin

Sumber: okezone