Masker Tidak Cukup Cegah Flu Babi

Nuansa Polnes/LOS ANGELES - Untuk mengatasi flu babi, masyarakat tidak bisa hanya mengandalkan masker penutup hidung dan mulut.

Flu babi dan flu burung cukup memberikan keuntungan tersendiri bagi para produsen masker. Contohnya 3M. Produsen masker pelindung pernapasan ini mengalami peningkatan penjualan secara signifikan. Bahkan, toko masker yang membuka cabang di sebuah bandara di Tokyo mengalami penjualan masker yang meningkat hingga 30 persen.

"Bergantung penuh terhadap masker penutup akan memberikan penafsiran yang salah tentang antisipasi dan perlindungan kesehatan, khususnya terhadap flu babi. Lagipula, anda harus menggunakannya setiap waktu ketika anda berada di luar, tanpa boleh melepaskannya, apapun yang terjadi," ujar Dr Laurene Mascola, direktur bidang pengendalian penyakit untuk kesehatan masyarakat dari pemerintahan Los Angeles, seperti dikutip melalui LA Times, Kamis (30/4/2009).

Lebih lanjut Mascola menyarankan, selain menggunakan masker di luar ruangan, saat berada di dalam ruangan atau di dalam rumah, ada beberapa pencegahan yang harus dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah menyebarnya virus flu babi.

Untuk mengantisipasi penularan, suspect flu babi harus benar-benar berada di dalam ruangan dan menghindari tempat-tempat keramaian, selalu menutup mulut saat bersin atau batuk, dan mencuci tangan terlebih dahulu sebelum mereka menyentuh mata, hidung atau indera tubuh mereka yang lain.

Hal-hal tersebut harus juga dilakukan oleh masyarakat yang tidak ingin tertular penyakit mematikan itu. (srn)

kikin

Sumber: Okezone